Kamis, 04 Februari 2010

Kerajaan Sriwijaya dengan luas 12 kilometer persegi.



Keberadaan situs purbakala Muaro Jambi diketahui pertama kali oleh seorang perwira tentara Inggris, Letnan SC Crooke, tahun 1820, ketika ditugaskan mengunjungi daerah pedalaman Batanghari untuk pemetaan Sungai Batanghari. Situs Candi Muara Jambi diperkirakan dibangun pada zaman Kerajaan Sriwijaya dengan luas 12 kilometer persegi

Di lokasi situs Candi Muaro Jambi terdapat banyak candi, diantara sekian banyak candi ada beberapa candi yang telah direnovasi oleh pemerintah daerah Provinsi Jambi. Diantaranya adalah: Candi Tinggi pada tahun 1978 dan selesai 1987; Candi Gumpung pada tahun 1982 dan selesai tahun 1988; Candi Astano pada tahun 1985 dan selesai pada tahun 1989; serta Candi Kembar Batu yang dilakukan pada tahun 1991 dan baru selesai pada tahun 1995.
B. Keistimewaan

Di lokasi situs Candi Muaro Jambi terdapat sembilan candi besar. Kesembilan candi tersebut adalah Candi Kuto Mahligai, Candi Kedaton, Candi Gedong I, Candi Gedong II, Candi Gumpung, Candi Tinggi, Candi Telago Rajo, Candi Kembar Batu, dan Candi Astomo. Selain candi besar, juga terdapat beberapa candi kecil yang bertebaran di sepanjang lokasi tersebut.

Sementara itu, di dalam komplek candi terdapat museum. Di dalam museum tersimpan beberapa peninggalan yang tersimpan secara baik. Dapat dijumpai Arca Dwarapala (arca penjaga bangunan suci dari abad ke-13, yang ditemukan April 2002 di Candi Gedong II), belanga dari perunggu (ditemukan di Candi Kedaton tahun 1994), padmasana (tempat duduk arca), tiga patung gajah dari batu, puluhan batu bata kuno, rata-rata berukuran 18x32 cm dengan tebal 6 sentimeter. Tidak hanya itu, koleksi berupa tembikar, artefak perunggu, belanga logam dengan berat 160 kg serta tinggi 0,67 meter dengan lingkar bibir berdiameter 1,06 meter, pecahan keramik dan porselen kuno dari abad ke-9 hingga ke-11 masehi, juga terdapat di museum ini.


Danau Kerinci






Danau yang terletak di kaki Gunung Raja ini merupakan danau terbesar yang ada di Kabupaten Kerinci. Luas danau ini kurang lebih 5000 m persegi dengan ketinggian 783 meter di atas permukaan laut.
B. Keistimewaan

Pemandangan di sekitar danau begitu menawan. Mata tak akan bosan melihat hamparan air yang jernih dilatarbelakangi barisan pegunungan yang anggun. Di tengah danau terlihat perahu-perahu nelayan sedang mengarungi permukaan airnya yang tenang, tempat bersemayam sejumlah jenis ikan yang banyak ditangkap oleh mayarakat setempat.

Di desa-desa sekitar danau, terdapat sejumlah batu berukir yang konon peninggalan manusia megalit yang hidup ribuan tahun silam. Keberadaan batu ukir ini menunjukkan bahwa kawasan di sekitar Danau Kerinci merupakan daerah yang pernah dihuni manusia purba.

Di Danau Kerinci setiap tahun diadakan Fetival Danau Kerinci yang menampilkan berbagai macam atraksi kesenian masyarakat Jambi. Tujuan dari pestival ini adalah untuk memberikan suguhan terhadap para wisatawan yang datang berkunjung.

Sumber: http://www.javatoursandtravel.co.id